Label:

Ini Masih Saja Menuliskanmu, Semenyedihkan Apa sih Aku?

Aku jatuh lagi, Sayang. 

Entah untuk keberapa kalinya, semenjak kamu menyerahkan diri pada keputusan sang hujan. Aku masih saja belum bangun. Mimpi buruk ini adalah yang paling buruk. Kehilanganmu sama saja mengubah seluruh pola kebiasaanku yang tadinya sebagian besar adalah untuk menjadi gadis kecilmu. Aku lelah bila harus terus bersembunyi di balik tawa lebar yang kupertontonkan di muka semesta. Terus saja aku meneriakan aku baik-baik saja. Drama ini sungguh menjengkelkan. Memainkan peran sebagai pembencimu nomor satu adalah hal kurang ajar. Bagaimana
aku bisa menyelesaikan pertunjukan tolol ini? Atau mungkin lebih tepat kutanyakan.. adalah kapan ini tidak akan berakhir ku mainkan? Hahaha.

Pernah tidak kamu berpikir? Bahwa sejahat-jahatnya aku sebagai perempuan adalah tetap saja yang sangat mencintai kekasihnya. Pernah tidak kamu berpikir? Bahwa sepintar-pintarnya aku bersumpah serapah padamu adalah tetap aku yang selalu menangisi punggungmu di kejauhan. Tetap saja aku ini perempuan yang tidak semudah kamu untuk berdiri dan membetulkan kerah. Aku bukan kamu yang telah berbahagia menyematkan cincin di jari manis gadis kecil yang lain. Bukan juga kamu yang memiliki senyum super manis tanpa skenario sekalipun dibaliknya. Tidak ada peran yang kamu mainkan di balik layar. Kamu yang kulihat adalah kamu yang seolah tidak tahu bahwa aku dilahirkan ke dunia, dan pernah menjadi perempuan yang tidak pernah bosan kau kirimkan pesan sayang. Ingatlah hal itu barang sebentar.

Lihat? Sebegitu menyedihkannya aku sekarang. Mengungkit segala hal manis yang pernah menjadi milikku. Menuliskanmu terus-menerus sampai aku mau muntah.. dan sialnya aku tidak juga kehilangan kata-kata. Maaf ya.


Modisty

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.