“kalian.. mau apa ke sini?”
Christopher, kakak tertua Jonathan berdiri dan berkata dingin. Di sampingnya,
Priscilla, kakak keduanya ikut berdiri. Memandang kami tidak bersahabat.
Terlebih kepadaku. Kuremas jemari Jo di tangan
kananku. Memohon untuk menguatkan aku.
“kami cuma mau melihat keadaan
Mama”
“lo masih inget Mama? Masih inget
keluarga?” kata Priscil tajam
“kak, tolong.. biar sebentar. Jo
juga mengkhawatirkan Mama, bagaimana pun Jo masih keluarga ini”
“setelah enam tahun lamanya
ninggalin rumah demi perempuan macem dia, gitu maksud lo?” tandas Chris tajam
“Mama begini juga karena lo. Dia mikirin lo yang malah memilih hidup dengan
wanita seperti dia.”
Jonathan tidak menjawab lagi,