Label:

FCKDOFF.

Aku rasa, sampai saat ini aku hanya benar-benar bersahabat dengan Tuhan. Sejauh ini hanya aku dan dia percakapan ini bermula. Hanya pada-Nya bibir ini berucap tanpa suara. Mata ini menangis tanpa titikan airmata. Senyum ini memudar di balik jutaan tawa. Hanya pada-Nya nafasku mengaku kalah. Gengsiku tak berlaku, harga diri ini mati kutu.

Dia paham mengapa jari-jari ini tak berhenti menuliskan satu nama yang sama. Otak ini memikirkan satu bayangan yang sama. Lagu yang berputar tak jua beda. Serta puisi, yang masih itu-itu saja.


AMODISTY.

0 komentar
Label:

Omong Kosong Kesekian Kalinya

Saya hampir habis akal. Mencintaimu tidak seiseng yang dibayangkan. Bukan lagi perasaan labil bocah sekolah. Bukan lagi patut dipermainkan. Karena segala sesuatunya berujung pada namamu. Nada-nada, lagu cinta, sajak lama, puisi sederhana, bahkan kisah cinta beberapa teman selalu saya kaitkan dengan kamu. Saya bosan seperti ini terus. Sudah 365 hari yang hampir keempat kalinya, kaki saya bahkan masih menginjak bumi yang sama. Saya tidak takut ditertawakan, karena tidak mungkin lelucon semenyakitkan ini. Tidak mungkin lelucon mampu mematahkan hati berkali-kali.


Lalu apa namanya? Haruskah saya menyerahkan diri pada arus? Tanpa curiga ia akan menghanyutkan hingga menenggelamkan saya?


Tapi saya terlalu lelah untuk melawan. Karena ini bukan kali pertama. Kamu seperti omong kosong yang terlanjur saya iyakan. Kamu bedebah yang saya sayangkan.


Bagaimana bila ternyata jodoh terlalu jauh untuk kita berdua? Lalu apa artinya semua ini?


Tolong Tuhan, saya ini hamba, bukan boneka atas ia.



Banjarbaru, 6 Maret 2015


AMODISTY.

0 komentar
Diberdayakan oleh Blogger.