Label:

Omong Kosong Kesekian Kalinya

Saya hampir habis akal. Mencintaimu tidak seiseng yang dibayangkan. Bukan lagi perasaan labil bocah sekolah. Bukan lagi patut dipermainkan. Karena segala sesuatunya berujung pada namamu. Nada-nada, lagu cinta, sajak lama, puisi sederhana, bahkan kisah cinta beberapa teman selalu saya kaitkan dengan kamu. Saya bosan seperti ini terus. Sudah 365 hari yang hampir keempat kalinya, kaki saya bahkan masih menginjak bumi yang sama. Saya tidak takut ditertawakan, karena tidak mungkin lelucon semenyakitkan ini. Tidak mungkin lelucon mampu mematahkan hati berkali-kali.


Lalu apa namanya? Haruskah saya menyerahkan diri pada arus? Tanpa curiga ia akan menghanyutkan hingga menenggelamkan saya?


Tapi saya terlalu lelah untuk melawan. Karena ini bukan kali pertama. Kamu seperti omong kosong yang terlanjur saya iyakan. Kamu bedebah yang saya sayangkan.


Bagaimana bila ternyata jodoh terlalu jauh untuk kita berdua? Lalu apa artinya semua ini?


Tolong Tuhan, saya ini hamba, bukan boneka atas ia.



Banjarbaru, 6 Maret 2015


AMODISTY.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.