Label:

Yang Aku Ingat #2

Aku hanya ingin yang paling sederhana, Sayang.
Mencintai tanpa mengapa kumengerti, misalnya? Atau merindukan dari awal pertemuan hingga telah ditinggalkan? Tunjukan bahagia yang lebih daripadamu. Tunjukan bagaimana seorang kecil ini mampu melepas, dan bertahan untuk sekedar baik-baik saja. Tidak mudah, Sayang.
Setelah semua yang kau ucapkan, apa yang kau tuliskan, dan bagaimana kamu memperlakukan. Dan pada teks-teks menyenangkan kita.. ingatkah? Ucapan pagimu yang memesona. Atau ingatan bagi waktu makanku yang seringkali kuabaikan. Atau mengenai nasihat-nasihatmu tentang tidak baiknya terlalu sering menikmati hujan.

Aku mengingatnya, Sayang.
Karena yang pernah kau tuliskan masih menjadi semangat untukku menghadapi setiap pagi. Karena setiap pesan yang pernah kau kirimkan masih
menjadi alasan aku tersenyum sepanjang hari. Aku mempercayainya, Sayang; bahkan hingga sekarang, bahkan setelah ditinggalkan, bahkan ketika terlihat begitu menyedihkan

Aku masih mempercayainya. Kamu tidak pernah mengingkari.

Aku masih mempercayainya. Pergimu adalah menunggu waktu untuk menepati.

Aku masih mempercayainya. Sepedih apapun rindu dan cinta kan kunikmati sendiri.

Aku masih saja mempercayainya, Sayang. Atas nama janji pelaut yang pernah kau sembahkan.


Modisty

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.