Label:

Cinta? Biar Sajalah Ia Datang Sendiri



Cita dan cinta tak sama lagi.

Jalan yang mereka tapaki bertemu titik akhir di persimpangan. Memutuskan berhenti berdampingan. Sadar diri akan perpisahan yang tidak selamanya menghilang. Sadar diri Tuhan tidak memberkati di setapak yang sama.

Ingatanku menjelajah. Jauh mengakar entah sampai kilometer
keberapa. Lembaran demi lembaran kubuka ulang. Cerita yang berbunyi menyedihkan, serta puisi yang kubaca dengan lidah terbakar.

Aku pernah mencoba berhenti mempercayaimu. Aku mencoba terlihat sempurna tanpa selamat pagi yang telah kau bawa lari. Tapi kau tahu Tuhan seberapa adil? Sedemikian aku membenci, sedemikian pula aku jatuh lagi. Aku tidak pernah lupa mencoba untuk tidak meninggalkanmu sendiri. Sial, berkali hati ini berkhianat lagi. Sampai titik kamu benar-benar pergi, dan jejakmu menghilang tersapu angin.. aku berebah pada jari-jari Tuhan. Lelah. tahukah kamu, Sayang? Ini mengesalkan. Aku seperti dipermainkan.

Aku mati-matian berlari cepat di belakangmu, sedang kamu merambat per sentimeter di belakang punggungku. Kita tidak lagi bertemu.

Iya cita dan cinta tak sama lagi.
Cita tetap kan kuperjuangkan sampai mati, sedang cinta biar saja ia datang sendiri.

Bukankah Tuhan selalu menepati janji?


Modisty

7 komentar:

  1. backsong *Setel lagu cakra khan*

    BalasHapus
  2. wah puisinya nyentuh bnget mas. :D

    BalasHapus
  3. Karangannya bagus ya, buatan sendiri ya? Good deh bisa dikembangin...

    Ditunggu kunjungan baliknya, Klik Disini

    BalasHapus
  4. kelak klo sudah waktunya cinta pasti hadir menyapa mbak, klo cita? tidak dikejar ia tidak akan didapat

    BalasHapus
  5. Terimakasih komentarnya ya :)
    Untuk kak aprino, done visitback:) addback g= saya ya

    BalasHapus
  6. Wuiiihh kereeeennn. Ditunggu kunjungannyaa yaaa Dini's

    BalasHapus
  7. Done. Jangan kapok ya, joinbacknya ditunggu :)

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.