Label:

Selamat Jatuh Cinta, Sayang

Selamat jatuh cinta.. senyumku untuk kamu.

Andaikan ngelakuinnya semudah ngomong atau nulis satu kalimat pendek itu. Gue nggak bakal stuck sampai sebegini reseknya. Gimana lagi? Gue terlanjur sayang sama orang itu, yang datang nggak pakai permisi, dan pergi juga tanpa Wassalamualaikum. Itu miris.

Apa kabarnya kamu? Masih suka makan malam di luar sendirian? Masih suka berduaan malem-malem sama angin nggak jelas yang selalu kamu cariin kalo abis makan? Masih suka ngetweet peristiwa-peristiwa lucu tentang keluargamu? Mamahmu yang pinter mix and match bahan-bahan jadi jus enak? Papahmu yang pernah bilang kalo anaknya udah mirip mahasiswa dengan kaos bali dan celana pendek waktu anaknya mau jalan ke mall? atau, gimana kabar kakakmu yang katamu adalah orang paling ngeselin sedunia? ahh..
Selamat jatuh cinta, sayang..
Aku dengar bahagiamu. Dengan dia yang katamu lebih cantik dari wanita cantik lainnya? Dia
baik? Dia penurut? Ahh. Yang jelas nggak pernah sebaik yang pernah bersama kamu ya. Apa dia juga yang sekarang kamu ingetin makannya? Apa dia bisa bikin kamu khawatir sampai harus keluar larut malam kayak kamu dulu khawatirin aku? Aku ingat semuanya sayang, dan maaf.. untuk lupa pada itu semua nggak bisa dijanjikan.
Selamat jatuh cinta, sayang..
Mungkin klise dan terkesan murahan banget kalimat itu. Tapi bagaimana lagi? Akan semakin menyedihkan kalo aku tulis semua apa yang sebenernya aku rasain. Kenyataan yang aku dapat, nggak semudah ngomong dan nulisnya, sayang. Dan satu lagi kenyataan yang aku dapat; aku menjadi satu orang paling munafik sedunia waktu mengatakan itu di depan mereka dengan senyum super manis, emm, mungkin terlihat menyeramkan.

Aku sayang kamu entah dari kapan, sejauh yang aku tau, aku nggak pernah tau, sejauh yang aku tau, aku nggak peduli. Nggak pernah.
Pada akhirnya aku benar-benar tau, sendiri selalu menyenangkan. Kebahagiaan yang jauh lebih sederhana dari kebahagiaan sederhana yang selalu kamu katakan adalah waktu kita bersama. Aku benar-benar tau, sendiri jauh lebih membahagiakan. Sendiri aku bebas menjadi seorang yang aku mau, Termasuk menjadi seorang pemikir, yang objeknya adalah hal-hal yang nggak jauh dari kamu.
Menjadi pemikir, bukan satu cita-cita yang pernah mampir di kepalaku. Tapi selepas ketiadaanmu, semuanya mungkin; aku menjadi seorang pemikir paling bahagia di dunia.

Selamat jatuh cinta, sayang..
Kebahagiaanmu jadi kebahagiaanku juga. Momen terindah yang selalu kutunggu adalah ketemu kamu di sekolah. Dan saat itu aku harus bener-bener belajar untuk ikhlas dan lancar mengucapkan satu kalimat itu.
 Selamat jatuh cinta, sayang. Kamu yang selalu memanggilku anak kecil.. Aku akan tetap menjadi anak-kecilmu. Bagiku, bukan bagimu lagi.

Selamat jatuh cinta, sayang. Semoga bahagia.

Modisty

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.