Label:

Kapan Saatnya Akan Ada 'Kita'?

Seperti mimpi indah dalam tidurku, kamu sesuatu yang tidak ingin kuusaikan. Kamu fiksi yang selalu ingin kubaca dan kumengerti berulang kali. Memahami setiap inci bagian dalam dirimu. Dan menjadi bagian dalam ceritamu. Dan akhirnya membuat kisah cinta untuk kita sendiri.

Di mana aku sebagai putri raja dan kamu pangerannya.
Kita saling menginginkan dan terlalu malas untuk meninggalkan. Di mana rencana tentang masa depanku terurai indah. Sepasang kursi di pelaminan dan gaun pengantinku menjadi salah satu yang aku idam-idamkan. Aku mencintaimu dan kamu membalasnya dengan berkata bahwa kamu jauh lebih mencintaiku. Bisa bayangkan seberapa jauh kamu telah menjadi cita-cita terhebatku?

Justru kenyatannya aku tidak sebahagia itu. Kamu tetaplah mimpi indah seindah apapun aku menginginkannya menjadi nyata. 

Kenyataannya belum ada kita.

Hitam putihku sudah kau ulas bermacam warna. Nada sumbangku telah kau sulap semerdu kicauan burung selepas subuh. Sebelah hatiku bahkan hampir kau sempurnakan. Lalu mengapa belum ada kita?

Aku meneliti beberapa lembar kebelakang. Mencari sebuah kesalahan dalam salah satu paragraf cerita cinta kita. Apa yang salah dari sebuah aku yang menginginkanmu secepatnya? Apa yang salah dari kamu yang tidak juga nyatakan cinta? Ah, aku lupa. Dua hal itu menjadi satu kesalahan yang sering aku lewatkan.

Iya, aku.
Terburu-buru mengartikan beberapa tingkahmu sebagai predikat bahwa telah ada 'kita'. 

Dan kamu.
Membuat detik dan menitku terasa sangat sayang untuk dilewatkan, sekaligus membuat keduanya ingin kuputar lebih cepat. Lebih cepat, sampai di mana kau katakan cinta.

Sayang, aku manusia. Bukan layang-layang yang seenaknya kamu tarik dan lepas sesuka hati. Bukan dunia fantasi yang semata untuk menghapus lelah dan sedihmu sehari-hari. Aku perempuan yang kerap bertanya-tanya, kapan saatnya akan ada kita?

Modisty

12 komentar:

  1. Hufftt, ini yang lagi gue rasain sekarang.
    Tapi kata 'perempuan' itu diganti 'pria' muehehe.

    BalasHapus
  2. Curcol bang? Hahaha be strong ya. Kalo mau disini juga melayani curhat-mencurhat ko :p

    BalasHapus
  3. Mungkin nanti saat kamu sudah siap untuk bersama.

    Anyway postingan kamu bagus-bagus, gimana kalau kita kolaborasi. Kamu bikin buat aku, aku bikin buat kamu. Ditunggu ya info lanjutnya ! Mention aja :))

    BalasHapus
  4. Thanks for visit. Em kolaborasi gmana ya? Mention gue duluan aja kak hehe

    BalasHapus
  5. Nice fic! Nice curcolan. Hahaha. Aku priadi jarang menikmati cerpen tanpa dialog, tapi kamu sukses bikin aku menari dengan kata2mu #eamulaigombal. Makasih ya atas tulisannya, mari saya ubek-ubek tulisanmu yang lain :*

    BalasHapus
  6. sendu nih ceritanya. ditambah efek salju di blog, jadi serasa ngelamun sambil liat luar jendela kamar di musim salju. :D

    BalasHapus
  7. Dicta: Haha makasih gombalannya makasih udah ngubek-ubek blog gue dan makasih buat makasihnya;) jangan kapok!!!

    Kak Erfina: Thanks ka! he he

    Kak Deny; haha bisa aja lo, kuat banget brarti ya ngayalnya :p

    BalasHapus
  8. ^_^ sippp... sebenarnya aku juga mau menorehkan cerita2 itu dalam blog ku, tapi rada malu hehhe, makanya isi blognya tentang keseharianku mody. Apa lg ntar terkuak tentang pribadi ku yang romantis2.. :P mantep deh ceritanya

    BalasHapus
  9. Campuradukkan dg fiksi lebih enak dibaca. Ada beberapa hal yg boleh kita share, beberapa juga cukup kita sendiri yg simpan. Simpel;)

    BalasHapus
  10. aku merasakan itu saaat ini. :) serius hehehe. nice posting

    BalasHapus
  11. dan.. masa-masa ini udah terlewati. wkwkwkwk. dan gak pernah ada kata "kita" *mendadak galau*

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.