Mungkin bukan kisahku untuk berakhir bahagia denganmu.
Mungkin memang tidak pernah tanganku yang seharusnya mengenggammu. Mungkin bahagia dan kita hanya
tinggal bunga tidur yang mempermainkan rinduku. Ia terbang terlalu tinggi, sampai lupa, bahwa ketika jatuh, hanya
tersisa sakitnya yang akan menyiksaku berkepanjangan.
Bahwa harapan terkadang membuat semuanya terasa benar.
Senyummu yang terlihat hanya untukku. Matamu yang menatapku seolah aku ini milikmu. Ah, rasanya terlalu indah mimpiku itu.
Pernah
tahu bagaimana ketika sang langit menumpahkan airmatanya? Pernah tahu
bagaimana rintiknya membuatku basah perlahan? Kamu ibarat hujan yang
membuatku mati kedinginan pelan-pelan, sekaligus menjadi musim yang aku
inginkan.
Salahkah mencintaimu
dalam diam? Memujamu terlalu dalam, dan memaku rindu dengan berbagai
macam alasan? Bila jawabnya iya, biarkan aku bertahan untuk tidak
menjadi benar.
Sayang,
Mengapa sempat singgah jika memang tak pernah ingin
tinggal?
Mengapa harus menatap seakan hanya aku ketika ada dia?
Mengapa membuatku merasa memiliki apa yang tidak pernah kupunyai?
Fajar
masih terlihat terang, senja begitu memesona, dan aku masih seorang
perempuan tanpa dusta di setiap tarikan senyum di bibirnya...sebelum
kamu ada.
Jadi, bisakah kamu berhenti membuatku berpikir mungkin kisah ini bukan berarti 'kita'?
Story by: Nabila Hadiah Akbar (@nabilaakbar)
Modisty
haha. jgn galau mbak.
BalasHapuspasti dapat penggantinya kok
Begitulah hidup, yg kita cinta tidak selalu berjodoh dan kalau sudah jodoh maka akan selalu ada cinta.
BalasHapussemangat :) .
BalasHapusdia singgah untuk memberikanmu pelajaran, pelajaran tentang cinta, gak harus ada yang disesali sih.. pelajaran ini untuk kisah percintaan yang lebih baik lagi nantinya.
BalasHapusSebelumnya makasih yaa sudah mampir, semoga gak kapok:)
BalasHapusDan tulisan ini gak nyata kok, fiktif hehe