Label: ,

Kepada Yang Tak Tersentuh

Kepadamu yang pernah ada, tidak pernah bosan aku memikirkan bagaimana cara berdamai padamu dan masa lalu. Kita memang tidak bertarung sampai berdarah-darah, tapi luka ini nyata dan pernah ada, bahkan masih. Kita memang tak saling benci, tapi diammu jauh lebih menyakitkan. Mungkin ada hal yang tidak kupahami di masa lalu, pun beberapa persoalan yang belum kau tahu. Mungkin masa-masa itu hanya pantas untuk dilupakan, mungkin bahagia yang pernah terasa hanya pantas disingkirkan, dan senyum di bibirmu yang pernah kusebabkan, mungkin telah tuntas kau hapuskan.


Tapi percayalah, tidak sedikitpun kenangan bersamamu yang sanggup kubuang.


Mata ini memang tak lagi basah. Hati ini jauh lebih dewasa. Tapi maafkan bila jemariku tak bisa berhenti menuliskanmu. Karena sungguh, sudah sejauh inipun kamu masih menjadi buah pikirku.


Kamu inspirasi.


Kepadamu yang tak tersentuh, aku geli membayangkan bagaimana bisa seperti ini. Dulu kita sanggup menghabiskan malam hingga pagi tiba. Kita pernah bersikeras menolak kantuk. Kita pernah lupa bagaimana caranya berhenti berbicara. Kita tidak pernah bisa menghabiskan kopi tanpa menunggu matahari menyapa lagi. Malam semakin melarut, sementara tawa tak mau surut. Kita lupa diri, bahwa perpisahan bisa terjadi kapan saja.


Kepadamu yang tak tersentuh, bolehkah aku tertawa? Bahwa untuk sekadar bertanya kabarpun aku tidak tahu caranya. Ini lucu, benar-benar lucu.


Kepadamu yang benar-benar tak bisa kusentuh, jemari ini memang takkan bisa berhenti menulis, doa-doa pun tak bosan mengiringi setiap langkahmu, aku akan selalu menjadi yang paling mengaminkan setiap harapanmu.


Masa bodo apakah perasaan ini masih ada, aku hanya mementingkan bahwa kamu yang pernah kusyukuri kehadirannya, kamu yang pernah ada, walaupun kini menjadi yang paling tak bisa kusentuh lagi.


Selamat berbahagia, sekali lagi yang tak tersentuh.


Banjarbaru, 6 Juli 2015


A. MODISTY

3 komentar:

  1. selalu mengagumkan..
    dari penggemarmu, baban. haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wong gendeeeeeng gue kira gue punya penggemar beneran taugaaaaak hahahahahahaaha

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.