Label:

"Ingat aku sebentar saja.. bisakah? Sekedar memperpanjang kuota baik-baik-saja-ku" -modhistut, on twitter

0 komentar
Label:

"Entah ini nyata perasaan sayang atau hanya ego yang tak dapat mengikhlaskanmu; aku tak ingin kau kembali ke pelukannya" -gigihtrsnnti, on twitter

0 komentar
Label:

"Mungkin semua sudah berubah. Mungkin tak terlalu sering menyapa. Mungkin tak pernah saling memandang. Tapi sebelum itu, pernah ada 'kita'" -nabilaakbar, on twitter

0 komentar
Label:

"Ada beberapa waktu mengharuskan untuk mencintai mati-matian. Ada beberapa waktu mengharuskan ikhlas melepas dan merelakan" -modhistut, on twitter

0 komentar
Label:

"Ada beberapa hal yang tidak bisa dipaksakan; sekuat apapun saya memperjuangkan, sehebat apapun saya bertahan" -modhistut, on twitter

0 komentar
Label:

"Tuhan memberi dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar, dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati saja? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk mencarinya. Kata ibuku dulu, itu yang orang-orang namakan 'cinta'..." -modhistut, on twitter

0 komentar
Label:

"I think about summer, all the beautiful times

I watched you laughing from 'I-don't-know-who' side

And.. realized I loved you in the rainy" -modhistut, on twitter

0 komentar
Label:

Ini Masih Saja Menuliskanmu, Semenyedihkan Apa sih Aku?

Aku jatuh lagi, Sayang. 

Entah untuk keberapa kalinya, semenjak kamu menyerahkan diri pada keputusan sang hujan. Aku masih saja belum bangun. Mimpi buruk ini adalah yang paling buruk. Kehilanganmu sama saja mengubah seluruh pola kebiasaanku yang tadinya sebagian besar adalah untuk menjadi gadis kecilmu. Aku lelah bila harus terus bersembunyi di balik tawa lebar yang kupertontonkan di muka semesta. Terus saja aku meneriakan aku baik-baik saja. Drama ini sungguh menjengkelkan. Memainkan peran sebagai pembencimu nomor satu adalah hal kurang ajar. Bagaimana

0 komentar
Label:

"Kebahagiaan memang tidaklah selalu datang, namun kesedihan juga tidaklah bisa mengembalikan yang hilang" -modhistut, on twitter

0 komentar
Label:

"I don't know what pain is until this day

I don't know pain could make me want to go out from this life

I don't know life is this full of betrayal

I don't know life is this full of lies

I don't know..

I just want to be save

But everyone's walking out.. they walking out" -modhistut, on twitter

3 komentar
Label:

Tak Bisakah Berhenti Meninggalkan?

Aku bosan dengan sebuah kepergian. Seluruh hidupku selalu saja ditinggalkan. Aku bosan pada kenyataan selalu kutemui diriku sendirian. Ada saja yang pergi. Ada saja yang jauh.

Entah sampai kapan aku dicintai setengah mati oleh teori sialan bahwa siapapun yang datang, adalah untuk meninggalkan. Setiap mikro detik hidupku selalu saja dipenuhi pengkhianatan. Siapa yang benar-benar tinggal? Siapa yang benar-benar mempertahankan?

Aku lelah dengan lengkung bibir memesona. Aku muak dengan tawa lebar yang selalu membuat iri berpasang-pasang orang. Semuanya kuciptakan, semuanya pula

0 komentar
Label:

(Seandainya) Kamu Bukan Siapa-Siapa

Rasanya aneh.

Katika aku dan hatiku mencoba meninggalkanmu. Perlahan bersama doa yang kupanjatkan selepas subuh tadi. Aku ingin Tuhan mengabulkan aku menyingkirkanmu semudah kau perlakukanku. Aku berharap aku sanggup.. aku ingin sekali. Aku berharap mempercayai kamu bukanlah apa-apa, siapa-siapa, dan harusnya sedari dulu ku lempar tinggi-tinggi.

0 komentar
Label:

"Cemburu adalah perasaan yang baru kukenal. Ia adalah pendatang baru dalam register perasaanku." -modhistut, on twitter

0 komentar
Label:

[Second, last] Aku Ditinggalkan Si Badan Besar Menggemaskan

[Really specially for you Ji, Gigih Ning Trisnanti]

Apa kabar lelakiku?
Setelah dalam kepalaku kamu menari-nari dan selalu berseri. Dalam kepalaku aku adalah perempuan yang sangat tahu keadaanmu, dalam kenyataanku kamu adalah laki-laki yang sangat aku tidak tahu. Lalu bagaimana kabar sebenarmu?

Aku berkeliling mencari-carimu. Setiap sudut mataku berdoa agar kamu bertahan baik-baik saja, atau seharusnya jauh lebih baik.. dari padaku. Aku bernostalgia dengan

0 komentar
Label:

Aku Ditinggalkan Si Badan Besar Menggemaskan

[Really specially for you Ji, Gigih Ning Trisnanti]

Selamat malam lelakiku. Kali pertama aku menyapamu dalam balutan angin malam yang mendekap rapat tubuhku.. semenjak tidak adamu. Kali pertama aku memberanikan diri memikirkan satu sosok berbadan besar menggemaskan yang sialnya mungkin telah menjadi milik perempuan lain. Kali pertama ingin kuakui dan berbicara tepat di hadapan lubang telingamu, aku merindukanmu. Kau tidak mendengar. Baiklah, bisikanku adalah yang pantang menyerah, aku merindukanmu, sangat.. Sayang. Kamu bertahan tidak mengindahkan.

Aku tidak mengerti jenis amnesia apa yang sedang menimpamu. Kamu melupakan

0 komentar
Label:

[Second, last] Dua Super Sahabat.. atau Kusebut Sebagai Malaikat?

Ketika dua pasang tangan menepuk bahuku.

Air mataku seperti ter-pause dan dengan gerakan sangat slow motion kepalaku bergerak berpaling. Dua senyum tanpa basa-basi merengkuhku dengan paksa dan menampar pipiku kuat-kuat,"BANGUN!" katanya, "dunia tidak berakhir di setiap kau merasa sesak dan kehilangan kepercayaan pada matahari"
Aku menampik uluran itu berkali-kali. Memalingkan wajah dan menggeleng kuat-kuat dengan teriakan super kencang kepada dua makhluk Tuhan yang datang tanpa membawa

0 komentar
Label:

Dua Super Sahabat.. atau Kusebut Sebagai Malaikat?

[Really specially for you; Gigih Ning Trisnanti and Praptidatama Nuradilla Iftiharsa]

Pernah merasa nafasmu sesak dan leher seperti terbelit ular raksasa? Kamu kesulitan memeluk oksigen dan aliran darahmu macet di sudut terakhir ia mengalir?

Aku pernah. Di mana rasanya ingin ku rebut remote control kehidupanku dan kupercepat agar luka dan segala macam penyebab air mata ini segera pergi. Di mana rasanya ingin aku menyusul Ibundaku tercinta di salah satu singgasana surga, dan meninggalkan semuanya tanpa pertanggungjawaban nyata sebagai seorang perempuan yang mengaku gagah.
Bagaimana setiap huruf, kata, dan kalimat dalam paragraf kehidupanku tidak

0 komentar
Label:

"Tidak pernah ada seorang yang begitu bodoh selama ini mengejarmu, kecuali saya. Saya bodoh, dan dalam hal ini saya tidak ingin menjadi pintar" -modhistut, on twitter

0 komentar
Label:

"Pada akhirnya saya tahu saya bukan satu-satunya yang terbaik dan tidak akan menjadi seorang yang paling baik, dalam peran apapun. Tapi biarkan saja.. bukankah tidak selamanya semuanya berbalas dan seperti apa yang kita inginkan? Karena banyak kemungkinan dan 'alternatif lain' yang akan Tuhan berikan.. tidak mesti apa dan siapa yang kita cintai di hari ini. Dan karena bila semuanya selalu mudah dan berbalas, tidak akan ada perempuan gagah hasil dari sebuah keikhlasan melepaskan, bukan?" -modhistut, on twitter

0 komentar
Label:

Kenyataannya Hidupku Tidak Sebatas Kamu, Kamu, dan Kamu Saja

Lihat judulnya, kupikir itu judul terkeren tulisanku. Selama mencinta, bertahan, melepas, dan mengikhlaskan segala macam kamu sebagai satu-satunya obyektivitasku.

Aku pernah memperjuangkanmu. Hingga sampai pada kondisi saat aku harus tau diri; dirimu bukanlah satu-satunya cita dan cinta yang bisa kumiliki. Karena memaksakan kehendakku juga tidak baik. Aku tidak ingin menjadi penyebab segala ketidak-karuan dalam hidupmu dengan banyak orang. Aku tidak ingin menjadi penyebab sebuah rintik hujan dari sepasang bola mata 'si cantik-mu yang sekarang'. Tidak, itu tidak baik.

Aku pernah sekuat tenaga mempertahankan. Hingga sampai aku menemukan sebuah teori mengesalkan.. bahwa rasa bersalah dan rasa cinta itu berbeda. Selama ini aku mencari-cari jawaban atas apa yang sebenarnya kuinginkan;

mengharapkanmu kembali atau mencari penggantimu,

merindukanmu atau melupakanmu,

mengejarmu atau melepaskanmu.

Aku seperti berlari dalam sebuah lingkaran, tak kutemui ujung atau pangkal. Aku menyadari belakangan. Bukan hidup seperti ini yang kuinginkan.. sia-sia.

Ketiga kalinya, aku pernah memilih baik-baik saja. Kepergianmu mati-matian bukanlah masalah. Dan kedatanganmu kupercayai tidak pernah ada. Luka ini tidak pernah terjadi. Kamu bukan siapa-siapa. Aku sanggup menuntaskan seluruh baris puisi dan ceritaku tanpa harus ada kamu. Aku sanggup tersenyum semanis dan tertawa selebar yang kubisa tanpa akibatmu.

Tapi sial, hatiku berkhianat lagi. Sial kamu kembali hadir seperti layang-layang yang kutarik kembali agar tidak melayang pergi. Sial kamu kembali menjadi subyek, predikat, dan obyek sebuah naratif kepalaku dari pagi ke pagi.

Mungkin karena aku tidak benar-benar melupakanmu? Tidak. Jauh di dalam salah satu sudut hatiku, kamu tidak pernah pergi. Tapi jauh dalam realisasi kehidupan nyataku, kamu tidak pernah kembali. Emm.. bila memang kamu bukan jodohku, aku bisa apa ya?


Modisty

0 komentar
Label:

Cerita Ini Belum Selesai-Selesai

Entah bagaimana ini semua terjadi dan hanya kepada satu manusia dan obyektivitasnya yang selalu itu-itu saja. Sebut aja aku dan kamu. Cerita ini masih saja berlangsung. Segala macam hal yang seharusnya kuinginkan kebalikannya menyusahkanku memejamkan dan membuka kembali mataku di esok harinya. Segala macam hal yang seharusnya aku benci membuatku terus melupakan apa yang seharusnya aku ingat. Mereka masih ada, mereka tetap tinggal. Iya, mereka.. segala hal tentang kamu. Sejak mencintaimu aku merasakan suatu metamorfosis yang tidak baik. Menjelma menjadi seorang sakit jiwa yang terlalu sering senyum-senyum sendiri di hadapan layar monitor telepon genggam salah satunya. Atau bertranformasi menjadi perempuan dengan daya khayal tak tertandingi; setiap harinya aku bermimpi bagaimana bila sepasang pakaian pelaminan itu kita kenakan berdampingan? Ah, ada-ada saja.



Modisty

0 komentar
Label:

'Yang Hampir Terlupakan'..

Jakarta, 1995...

'"aku memang cewek badung, keluargaku sangat berantakan, sekolahku kacau.. bahkan sebenarnya aku ragu dapat lebih dekat denganmu," 

kau mengatakannya dengan mata tajam namun ada kesuraman di dalamnya.

"Non, kau memang badung tapi tidak munafik, kau apa adanya.. itu yang membuatku suka denganmu," 

kataku.

Dan.. sejak itu kami berteman. Suka dan duka kami lalui. Aku semakin mengenalnya lebih dekat.

Bagiku dia adalah perempuan paling supel dan dinamis.. sisi feminisnya mungkin hanya 5% saja.

Dan.. akhirnya, dia adalah ibu dari kedua anakku.

Saat kuucapkan janji di depan saksi, aku tidak mempunyai apa-apa; kecuali kesetiaan.

Itulah yang kupersembahkan..'

0 komentar
Diberdayakan oleh Blogger.